Sabtu, 30 April 2011

Logo, Maskot, Lagu dan Informasi seputar Jambore Nasional 2011 Danau Teluk Gelam OKI Sumatera Selatan

Setelah berjalan-jalan di webinfo.kwardasumsel.org, akhirnya Penulis memutuskan untuk mengkopi penuh isi artikel tentang Logo, Maskot dan Lagu mengingat pentingnya informasi ini untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Berikut adalah isi artikel yang penulis ambil, pengunjung juga dapat secara langsung mengunjungi artikel aslinya di webinfo.kwardasumsel.org.

"Si Bawok" Maskot Jamnas 2011
Si Bawok Maskot Jamnas 2011

I .Bentuk
Karikatur Bangau Bluwok yang memikul tongkat berwarna merah dan diujungnya terikat bendera berwarna orange berlogo Tunas Kelapa.Burung Bangau berada pada posisi berdiri memakai Seragam Pramuka Penggalang lengkap beserta atributnya.
Si bluwok juga mengacungkan jari jempol tangan kanannya kearah depan.

II . Pengertian
Bangau Bluwok merupakan satwa liar yang harus dilindungi dari kepunahan. Seragam Pramuka Penggalang dan atribut merupakan Pramuka yang harus memberikan cerminan tentang pentingnya melestarikan satwa dan lingkungan/alam sekitar.Jempol tangan kanan memberikan makna bahwasanya Pramuka kedepan harus lebih oke dan maju lagi.

III. Warna
Warna cokelat muda, menggambarkan kematangan dalam bersikap dan bertindak.Warna merah, menggambarkan sikap pemberani/kesatria/patriotik.Warna hitam, menggambarkan keinginan untuk mengabdikan diri di masyarakat.Warna cream, menggambarkan kelembutan dan kehalusansi Bawok.

NAMA MASKOT JAMBORE NASIONAL IX 2011
� SI BAWOK �
  1. Makna
  • Merupakan singkatan dari � Bangau Bluwok �
  • Mempunyai arti kepanjangan :
Berwatak Arif, Wawasan Organisasi, dan Kesatria �
  1. Gaya Bahasa
  • Pengucapan familier
  • Komunikatif
  • Mudah diingat dan dimengerti
  • Jenaka/lucu

Logo Jamnas 2011
Logo Jamnas 2011

I. Bentuk
Bentuk logo dari tiga elemen penting yaitu Tunas Kelapa, Jembatan Ampera, dan Elemen Air. Tunas Kelapa merupakan logo dari Pramuka itu sendiri. Jembatan Ampera merupakan Landmark kota Palembang, Sumatera Selatan. Sedangkan air menggambarkan Danau Teluk Gelam sebagai tempat pelaksanaan Jambore Nasional ini. Elemen air ini terdiri dari Sembilan garis yang menggambarkan bahwa pelaksanaan Jambore ini merupakan Jambore Nasional ke Sembilan

II.Typografi
Jenis tulisan memiliki kepribadian dan menunjukkan fungsi tertentu. Penggunaan yang konsisten dari jenis tulisan tertentu membuat audiens dengan mudah mengenali brand. Typografi Jambore Nasional 2011 menggunakan front Brushflash. Penggunaan front Brushflash mencerminkan semangat, kerjasama, dan kemandirian dalam pramuka itu sendiri.

III.Warna
Warna dasar utama yang dipilih adalah putih dan didukung oleh tiga warna lainnya yaitu merah, biru, dan hitam. Warna merah pada Jembatan Ampera dan tunas kelapa mencerminkan semangat dan kekuatan. Warna biru pada air mencerminkan kepercayaan, kesetiaan, ketenangan, kedamaian, dan ketulusan. Sedangkan warna hitam pada typografi mencerminkan kekuatan dan keagungan.

Jangan Lupa DOWNLOAD Juknis Jamnas 2011 disini.
Juga DOWNLOAD lagu-lagu Jamnas disini.

Semoga tulisan hasil copas ini bermanfaat untuk kita semua. Salam Pramuka!!!

Kamis, 21 April 2011

Saka Wirakartika Koramil 411-11 Purbolinggo

Purbolinggo kini mempunyai Saka (Satuan Karya) Wirakartika Koramil 411-11 dengan Pamong Serma Dilly S dan tiga orang instruktur. Pada saat tulisan ini diterbitkan, Saka Wirakartika Koramil 411-11 baru melaksanakan 6 kali latihan rutin di pangkalan, namun telah diikut sertakan dalam kepanitiaan bersama Saka Bhakti Husada Puskesmas Purbolinggo dalam acara Festival Wayang Kulit Purwa tingkat Nasional di Lapangan Merdeka Purbolinggo.
Foto bersama anggota Saka Wirakartika Koramil 411-11 Purbolinggo

Rencananya baru tanggal 22-24 April 2011 Saka Wirakartika akan melaksanakan diklat dan pelantikan yang dilaksanakan dalam 3 hari dengan perkemahan di areal komplek Koramil 411-11 Purbolinggo. Pada saat ini Saka Wirakartika Koramil 411-11 memiliki 35 anggota Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai gugus depan di Kwartir Ranting Purbolinggo.
 Serka Dilly S, Pamong Saka Wirakartika Koramil 411-11 Purbolinggo

"Saya harapkan, Saka Wirakartika Koramil 411-11 Purbolinggo ini menjadi gebrakan khususnya di Lampung Timur, mengingat untuk sementara ini Saka Wirakartika di Lampung Timur terlihat sangat loyo" ujar salah satu Instruktur waktu penulis temui di lokasi latihan.

Penulis berharap, Saka Wirakartika menjadi salah satu aset yang berharga khususnya untuk Kwarcab Lampung Timur. Salam Pramuka!!!

Minggu, 10 April 2011

Hilang Sudah Karakter Bangsaku

Pernahkah kita dengar kata �Merdeka!� beberapa tahun belakangan ini? Adakah orang yang selalu dengan bersemangat untuk melaksanakan Upacara Bendera? Pernahkah Petani, Pedagang, Pemulung, Mahasiswa, dll ikut serta dalam Upacara-upacara kenegaraan?

Penulis acap kali melantangkan �Merdeka!� pada kegiatan-kegiatan tertentu di Kepramukaan dan di kegiatan-kegiatan lain, namun respon pendengar sangat beraneka ragam. Ada celoteh ringan yang menganggap bahwa penulis sedang terjebak dengan masa lalu bangsa Indonesia, terlalu terbawa dengan kekejaman penjajah  dan tidak dapat menyesuaikan dengan kemajuan zaman, bahkan penulis pernah dibilang GILA oleh anak siswa Sekolah Dasar, tapi penulis menyadari bahwa usia anak SD belum cukup untuk tahu akan pentingnya bela negara. Dalam semboyan Merdeka terdapat nilai-nilai semangat patriotisme yang sudah sangat lama tidak terdengar lagi di telinga kita dan tidak terlihat oleh mata kita. Yang ada hanya semangat egoisme dan individualisme yang selalu muncul untuk kepentingan pribadi. Lalu, apakah Negara Indonesia dapat bertahan kokoh jika dinding-dinding yang berbahan patriotisme mulai lapuk dimakan zaman? Siapa yang akan membela negeri ini kalau kata Merdeka sudah terasa kaku untuk diucapkan? Kenapa kita masih juga belum bisa belajar dari Negara Jepang yang selalu mengimbangi kemajuan teknologi dengan kesederhanaan?

Sisa-sisa bibit pengabdi masih ada di sana-sini yang akhirnya menjadi golongan  minoritas yang sering kali gagasan-gagasan gila-nya benar-benar dianggap gila oleh masyarakat. Pelajaran-pelajaran di sekolah hanya terpaku pada ilmu yang bersifat menguntungkan untuk masa depan, bukan terpaku pada moral dan watak siswanya, bagaimana sifat-sifat positif berbangsa dan bernegara dapat muncul jika kondisi seperti ini tetap dipertahankan?

Harusnya, sikap Patriotisme itu ada di setiap jiwa bangsa Indonesia, tidak hanya pada TNI & POLRI saja yang notabene itu adalah sudah menjadi tugas mereka. Lalu dari mana kita harus memulainya, sedangkan sekolah pun sudah tak mampu untuk mencetak siswa yang berwatak, mental dan moral yang kokoh? 

Mari kita abdikan diri benar-benar untuk bangsa dan Negara, tidak peduli seperti apa bentuknya. Asalkan itu baik dan bermanfaat untuk orang lain, lakukan! Latih anak-anak kita untuk selalu bersikap jujur dan sopan dalam pergaulan, jadikan anak-anak kita bibit-bibit unggul yang anti korupsi di masa yang akan datang. Jadikan anak-anak kita rela mati untuk kemerdekaan. Mari kita mulai dari kita sendiri.

Penulis mengutarakan maksud hati ini sesuai dengan keadaan di tempat penulis tinggal, segala daya dan upaya tengah penulis kerahkan, walau usia masih terlalu muda dan dukungan yang muncul hanya perkataan saja.

Dari tanahmu kami mengabdi padamu Ibu Pertiwi. Salam Pramuka!!!


Pramuka Indonesia